Dalam web-seminar (webinar) yang diadakan oleh Bincang Online Inspiratif Seri 7 dengan topik “Imunisasi Anak di Masa Pandemi”, mengulas tuntas mengenai tata cara imunisasi anak di tengah pandemi. Acara yang dipandu dr. Alina Bakhaline dengan menghadirkan narasumber dr A.A.Made Widiasa, SpA, MARS seorang dokter spesialis anak dari Bali. Di tengah pandemi, disarankan untuk menghindari tempat keramaian, ada pula yang menyebutkan untuk tidak mendatangi rumah sakit, klinik ataupun posyandu. Hal ini membuat banyak orangtua yang merasa takut dan was-was untuk mendatangi fasilitas kesehatan. Padahal anak membutuhkan imunisasi dengan tepat waktu. “Imunisasi salah satu tujuannya untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi,” ujar dr. Made dalam seminarnya.
Itulah mengapa imunisasi di waktu yang tepat sangat penting. Bukan hanya pandemi ini saja yang pernah dihadapi, sebelumnya Indonesia juga pernah dilanda wabah polio di tahun 2005 yang menewaskan 253 anak di Indonesia, wabah campak di irian jaya dan di tahun 2017 wabah difteri. dr. Made menjelaskan, apabila imunisasi pada anak tidak dilakukan tepat waktu akan menimbulkan wabah lainnya. Misalnya saja akan menimbulkan tuberculosis karena anak tidak di imunisasi TBC, atau anak tidak di imunisasi campak. “Ditakutkan wabah corona ini, akan dilanjutkan efek daripada pandemi dari kasus-kasus lainnya.”
Saat ini ada cara aman untuk melakukan imunisasi anak tanpa orangtua cemas atau khawatir. Beberapa rumah sakit sudah ada yang menyediakan fasilitas imunisasi drive thru, ataupun homecare. Tentu saja hal itu lakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dari tenaga medis hingga pasien. Jika rumah sakit di daerah Fams tidak menyediakan fasilitas tersebut, cobalah mendatangi rumah sakit terlebih dahulu untuk membuat janji temu sebelum melakukan imunisasi. Tak perlu takut mendatangi rumah sakit di tengah pandemi seperti ini selama menaati protokol kesehatan. Usahakan orangtua menjaga anaknya agar tidak sakit saat mendekati tanggal imunisasi dengan cara memberikan nutrisi yang seimbang dan tidak diajak bepergian ke tempat keramaian.
Salah satu peserta Sulastri bertanya, “apakah dampaknya telat MR imunisasi dari tanggal seharusnya selama 2 bulan pada anak?” dr Made menjawab, “tentu nanti, anak itu akan dapat ulangan booster artinya ini kita akan memberikan imunisasi ulangan. Biasanya di usia sekolah usia 6 tahun dengan dosis lebih tinggi”.
Setiap imunisasi punya batasan maksimal pemberian. Misalnya saja BCG untuk pencegahan TBC tidak boleh terlambat lebih dari 2 bulan. Imunisasi menjadi hak bagi anak dan orangtua berkewajiban memberikan imunisasi untuk anak. Fams, jangan lupa untuk melakukan imunisasi tepat waktu untuk anak dan jangan sampai terlambat!
Tinggalkan Balasan